Sabtu, Desember 27, 2025
BerandaLainnyaMuazzim Akbar Turun Ke Masyarakat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Dapat Apresiasi Tinggi...

Muazzim Akbar Turun Ke Masyarakat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Dapat Apresiasi Tinggi Dari Masyarakat Desa Gegelang Lingsar 

Portallombok – Untuk kesekian kalinya, Anggota MPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional Dapil NTB II, H. M. Muazzim Akbar, S.IP., menyelenggarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kantor Desa Gegelang Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat pada Senin, 15 Desember 2025.

Tema besar acara tersebut adalah pelestarian kearifan lokal untuk menjaga jati diri bangsa di tengah arus globalisasi. Acara yang dihadiri oleh beberapa Kepala Desa di Kecamatan Lingsar dan Narmada, tokoh adat, pemuda, ibu-ibu PKK, dan pelaku UMKM ini mengangkat tema “Merajut Kearifan Lokal untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kebangsaan”.

Dalam pembukaannya, Muazzim Akbar, selaku Anggota DPR RI NTB, menekankan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukanlah konsep yang terpisah dari kehidupan sehari-hari masyarakat, melainkan sudah hidup dan tumbuh dalam berbagai bentuk kearifan lokal di seluruh Nusantara. “Gotong royong, musyawarah, sikap hormat pada alam dan sesama, serta prinsip hidup selaras adalah cerminan nyata dari nilai-nilai Pancasila yang berusia ratusan tahun. Melestarikannya berarti mengamalkan konstitusi kita dengan cara yang paling otentik,” ucapnya.

Kepala Desa Gegelang, H. Husnu Muktar dalam sambutannya selaku tuan rumah mengapresiasi kegiatan yang tumben dilakukan oleh anggota DPR RI di desanya. “Selama ini kami tidak pernah dikunjungi oleh anggota DPR RI, baik dalam acara reses maupun sosialisasi seperti ini. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Bapak H. M. Muazzim Akbar yang telah rela memgunjungi Desa Gegelang ini,” ujar H. Husnu Muktar disambut tempuk tangan riuh peserta.

Sementara itu, dalam pemaparannya, H. M. Muazzim Akbar, S.IP., memaparkan dengan bagaimana kearifan lokal merupakan praktik hidup yang mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, yang di dalamnya terkandung kearifan lokal.

“Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah payung besar yang melindungi seluruh khazanah kearifan lokal dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman kearifan ini justru memperkaya dan memperkuat NKRI,” sambung mantan Ketua APJATI NTB ini.

“Ancaman terbesar saat ini adalah pudarnya penghargaan terhadap kearifan lokal, terutama di kalangan generasi muda. Padahal, di dalamnya terdapat solusi untuk banyak masalah modern, seperti kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan krisis karakter. Empat Pilar Kebangsaan harus kita gunakan sebagai lensa untuk melihat kembali dan menghidupkan kearifan nenek moyang kita,” papar Bapak dua anak ini.

Acara ditutup dengan seruan konkret untuk mendokumentasikan, mempelajari, dan mempraktikkan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari dan di ruang-ruang pendidikan. Dengan demikian, Empat Pilar Kebangsaan tidak menjadi teori yang kering, tetapi menjadi semangat yang hidup dan relevan, dijaga bersama melalui pelestarian warisan budaya yang tak ternilai harganya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments