PortalLombok.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (DPRD NTB) tanggapi program Jumat Salam di bawah kepemimpinan PJ Gubernur Lalu Gita Ariadi.
Program ‘Jumat Salam’ digagas PJ Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi di masa jabatan untuk mencapai tujuan bersama NTB Maju, dimana setiap Jumat PJ Gubernur bersama instansi terkait akan berkunjung ke suatu daerah untuk menyapa masyarakat langsung.
Program Jumatg Salam dirasa ke depannya akan membantu membedah persoalan masyarakat NTB dari akarnya.
Penjabat gubernur NTB, program Jumat Salam dirasa dapat mendekatkan instansi pemerintah dengan masyarakat secara langsung.
Program Jumat Salam di bawah pimpinan PJ Gubernur Nusa Tenggara Barat tidak luput dari pengawasan DPRD NTB, yang menilai program ini memeiliki daya tampung keluhan masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil ketua DPRD provinsi NTB, H. Muzihir yang menyatakan program Jumat Salam termasuk program yang bagus, namun Wakil Ketua DPRD NTB tersebut menyampaikan untuk tidak terlalu sering karena akan membosankan.
“Semua program itu bagus. Tetapi kalau dia terlalu sering, misalnya sekali seminggu, akan memunculkan kebosanan. Kedua, waktu PJ Gubernur atau pun para pejabatnya belum tentu ada tiap minggunya itu,” ucapnya, saat dilakukan wawancra, Rabu 17 Januari 2024.
Baca juga : Hambat Investor, DPRD NTB Sebut Pembahasan Perda RT/RW NTB Lemot
H Muzihir juga menyarankan agar program Jum’at Salam dilaksanakan tidak dalam satu kali seminggu, tapi bisa dilaksanakan satu kali sebulan.
“Tetap dilakukan tetapi tidak dalam sekali seminggu, bisa sekali sebulan,’ saran H Muzihir.
Pihaknya mengaku anggaran untuk pelaksanaan jumat salam telah dikoordinasikan dan merupakan hal penting.
“Akan tetapi informasinya untuk tahun 2024 ini, anggaran operasionalnya ada untuk pelaksanaan Jum’at Salam itu. Dan kita tetap mengingatkan hal itu penting akan tetapi harus dibarengi dengan anggaran,” ujarnya.
Dampak pelaksanaan Jum’at Salam bagi masyarakat menurutnya cukup bagus, hanya saja persepsi publik yang kerap beranggapan ketika pejabat turun akan ada bantuan dan kemudian tidak bisa direalisasikan, ini yang menurutnya harus diatur ulang.
Program jumat salam di rasa memiliki kemiripan dengan program ‘Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi’ hanya berbeda nama kegiatan dan lokasi kegiatan.
Baca juga : Jelang Pemilu 2024, DPRD NTB Ingatkan Netralitas ASN
Jika Jumpa Bang Zul dilaksanakan di kantor Gubernur dan masyarakat yang ke kantor Gubernur menemui Gubernurnya. Program Jumat Salam, PJ Gubernur yang turun menyapa masyarakat.***
(RV46)