
Portallombok – Komisi XI DPRD RI dari fraksi PAN, Muazzim Akbar, melakukan kunjungan melihat kondisi pahlawan kedaulatan pangan atau petani di wilayah Penujak Praya Barat Lombok Tengah untuk mengawal terus harga pangan (30/06/2025)
Meskipun Indonesia telah dinyatakan suplus beras 4 juta ton untuk tahun ini, namun kunjungan ini untuk mengetahui sejauh mana dan seperti apa kondisi real para petani dan Ketahanan pangan, hingga harga jual yang di dapat para petani. Tak tanggung tanggung Muazzim turun langsung ke sawah melihat kondisi padi para petani di wilayah tersebut.
“tentu kami turun langsung bertemu dengan para petani selama ini sebagai pahlawan dari ketahanan pangan yang ada di negara ini,salah satu contoh di NTB ini adalah sebagian besar warga kita disini adalah petani padi, bagaimana 1 ton menghasilkan berapa, 1 hektar menghasilkan berapa,bagaimana harga jualnya,” jelas Muazzim
Dirinya juga menyebutkan ingin mendengarkan keluhan langsung para petani di saat musim panen tiba dimana seringnya harga jual justru turun drastis.
“yang sering terjadi adalah kalau lagi musim panen di lombok itu harga gabah itu turun,nah tentu kami turun langsung ,ingin mendengar langsung bagaimana kalau lagi musim panen mereka jual berapa, yang kedua masalah pupuk kadang terjadi kesulitan” lanjutnya
Sementara itu, berbanding terbalik saat musim tanam tiba, harga sewa alat pertanian menjadi mahal sehingga tidak sesuai dengan harga jual yang di terima petani dan biaya yang di keluarkan petani
“kalau lagi musim tanam,alat pertanian seperti komben,traktor baik roda 3 maupun roda 4, keluhan mereka biaya yang cukup mahal untuk sewa”
“karena ini juga harus kita kawal,tidak boleh ada lagi saudara kita yang dirugulikan, tentu sebagai petani harga 1 kilo 6.500 harus sampai ke bulog juga 6.500” tuturnya
Untuk itu kunjungannya akan memastikan pengendalian harga jual pangan,mengetahui kendala yang di alami para petani, untuk menjamin kesejahteraan petani agar harga jual yang mereka dapatkan sesuai dan mendapatkan keuntungan
“ kita turun langsung menemui warga,apa yang menjadi kendala, apa yang diinginkan supaya mereka bekerja tidak hanya kembali modal, sekarang kita sudah jamin dan kawal terus, kalau ada tengkulak yang menjadi pengepul gabah, nanti dia beli murah itu juga kita gk mau,kita kasih solusi supaya mereka menjual langsung ke bulog dan jangan lagi menjual ke pengepul yang terlalu banyak mengambil keuntungan” tutupnya.****
Vr.