PortalLombok.com – Tangani menjamurnya usaha thrifting impor atau pakaian bekas dari luar negeri, pemerintah akan stop penjualan di platform e-commerce dan sosial media.
Tidak main-main atasi penjualan thrifting impor, kini pemerintah ambil langkah tegas tidak hanya memusnahkan tapi juga akan mematikan penjualan di seluruh platform e-commerce.
Pemerintah masih dengan pendiriannya pasalnya usaha thrifting impor yang mulai menjamur saat ini harus segera diberhentikan, untuk keberlangsungan pengusaha industri textile dalam negeri.
Usaha thrifting impor dianggap meresahkan dan kedepannya akan mematikan produk lokal, dimana Pemerintah gencar membuat kampanye ‘Cintai Produk Indonesia’.
baca juga: Pemerintah Musnahkan Thrifting Impor, Netizen : ‘Lebih Baik Musnahkan Koruptor’
Bahkan baru-baru ini Presiden Jokowi menganggap usaha thrifting impor sangatlah mengganggu keberadaan produk lokal.
Guna penertiban usaha thrifting impor di Indonesia, Kemenkop UKM putuskan akan melarang penjualan pakaian bekas dari luar negeri ini baik yang melalui e-commerce maupun media sosial.
Namun diakui Kemenkop UKM akan sangat sulit untuk memantau seluruh media sosial yang melakukan penjualan thrifting impor.
“Kami akui untuk media akan sulit kami pantau,” ungkap Hanung Harimba Rahman, Deputi Bidang UKM, dikutip dari intagram @folkative, Jumat, 16 Maret 2023.
Baca juga: Tak Ada Ampun, Jokowi Minta Stop Thrifting Impor, ‘Ini Mengganggu Sekali’
Menurut Hanung Harimba Rahman juga mengatakan ke depannya Pemerintah akan masuknya barang-barang pakaian bekas impor atau thrifting impor ke Indonesia, melalui pengawasan dari Bea Cukai dan Eksis.
“Nanti Bea Cukai dan Eksis akan meningkatkan pengamanan masuknya pakaian bekas impor“, tambahnya.
Hal inipun menimbulkan banyak komentar netizen yang menanyakan solusi apa yang akan diambil Pemerintah dengan adanya larangan yang diberikan.
Salah satunya komentar dari komika Coki Pardede yang mempertanyakan bagaimana solusi pemerintah, terhadap banyaknya pedagang thrifting impor yang mulai menjamur di Indonesia.
“Kualitas seseorang bisa diliat bukan dari larangan. Tapi dari solusi yang diberikan. Kalau melarang mah semua semua orang bisa melarang. Tapi memberi solusi? Hmmmm… tapi saya mah cuma Ex Junkie tau apa saya”, tulis Coki Pardede melalui akun instagramnya @cokipardedebebas.
‘Nyari kerja susah, giliran rakyat lagi buka usaha malah dilarang maunya apa sih,” tulis pemilik akun instagram @eri_bow33.
“Jangan cuma melarang, sertakan solusi, kalau cuma melarang, cewek saya bisa,” tulis pemilik akun instagram @khoirudnismail.
“Semoga ada solusi yang menguntungkan bagi semua pihak karena biar bagaimanapun ini usaha yang melibatkan banyak karyawan, namun di saat yang sama ada dampak tidak baik juga bagi negara, semoga ada jalan tengahnya,” diketik pemilik akun instagram @hellooree.
***
(PL-01)
Sumber: Instagram.com/@folkative