PortalLombok.com – Viral seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara ditangkap usai bunh 11 korban.
Seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara ditangkap usai polisi menemukan 11 mayat yang telah dikubur di kebun tersangka.
Dukun pengganda uang di Banjarnegara yang memiliki nama asli Slamet Tohari (45 tahun) yang terkenal dengan sebutan Mbah Slamet ditangkap usai melakukan pembunuhan.
Mbah Slamet (45) ditangkap karena melakukan beberapa pembunuhan, setidaknya ada 11 korban yang telah diidentifikasi.
11 mayat dari beberapa korban yang diduga menjadi korban Mbah Slamet atau Slamet Tohari ditemukan di sebuah kebun di Banjarnegara,, Jawa Tengah pada Senin, 3 April 2022 yang dilakukan polisi hingga pukul 3 siang.
Dari sebelas mayat yang ditemukan beberapa mayat diperkirakan sudah dikubur dalam waktu lama, lantaran kondisi mayat dalam kondisi tulang belulang.
Dilansir dari postingan instagram @faktanyagoogle kronologi penangkapan Mbah Slamet atau Slamet Tohari berawal dari laporan seorang anak korban yang dikabarkan ayahnya bahwa telah berada di rumah tersangka.
Anak korban menerima pesan dari korban melalui WhatsApp pada tanggal 24 Maret yang mengabarkan bahwa ia berada di rumah Mbah Slamet.
Lantas kemudian Korban meminta anak-anaknya untuk datang ke rumah tersebut dengan didampingi oleh aparat kepolisian jika ia tidak kembali sampai hari Minggu 26 Maret 2023.
“Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” tulis pesan sang ayah.
Namun karena tak kunjung pulang, anak korban bersama aparat mendatangi rumah Mbah Selamat, yang ternyata korban dengan inisial POL telah dibunuh dan dikubur di sebuah lahan perkebunan di jalan Setapak menuju Hutan di wilayah Wanayasa Banjarnegara.
Berdasarkan laporan Polresta Banjarnegara PO korban tewas dibunuh dengan diberi minuman yang dicampur dengan potassium sianida karena kesal ditagih terus-menerus oleh Mbah Slamet.
Sebelumnya, Mbah Slamet atau Slamet Tohari menjanjikan akan melipatgandakan uang korban sebesar Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.***
(PL-01)
sumber: Instagram.com/@faktanyagoogle